20 Februari 2014

Sesat!

Dahulu kala di sebuah negeri pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga terlihat memberatkan kehidupan anaka-anaknya. Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat hendak membuang ibunya kehutan, karena si Ibu telah lumpuh. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil mendukung ibunya.
Sesat.
Si Ibu yang kelihatan tidak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pokok yang boleh dircapainya lalu mematahkannya dan menaburkannya disepanjang jalan yang mereka lalui. Sesampai di dalam hutan yang sangat tebal, si anak menurunkan ibunya dan mengucapkan kata perpisahan pada ibunya sambil berusaha menahan sedih karana ternyata dia tidak menyangka sanggup melakukan perbuatan ini terhadap ibunya. 

Justru si Ibu yang kelihatan tenang, dalam senyumnya dia berkata, Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah.  

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis teresak esak, kemudian memeluk ibunya dan kembali mendukungnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibunya dan sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal dunia. 

Pesan moral: hanya Orang Tua‚ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah. Orang Tua‚ kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kepada orang tua kita. Namun, Orang Tua‚ kita akan tetap mengasihi kita. Mulai sekarang mari kita lebih mengasihi, Orang Tua‚ kita selagi mereka masih hidup dan berikanlah doa tulus untuk setiap kebahagiaan mereka..

Tiada ulasan: